PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA

Beberapa bangsa Eropa yang pernah menjajah Indonesia yaitu:

Bangsa Portugis

Pada akhir abad ke-15, bangsa Portugis memulai penjelajahan samudra dengan tujuan menemukan negeri penghasil rempah-rempah. Pada tahun 1511, mereka benar-benar mendarat di Indonesia di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Awalnya, kedatangan mereka disambut baik oleh masyarakat Indonesia.

Namun, seiring berjalannya waktu, niat Portugis untuk menguasai wilayah Nusantara mulai terungkap. Masyarakat Indonesia mulai merasa tidak nyaman dengan dominasi Portugis. Perlawanan pun muncul sebagai reaksi terhadap upaya mereka untuk menguasai wilayah ini.

Bangsa Spanyol

Pada 8 November 1521, kapal dagang Spanyol berhasil berlabuh di Maluku, sebuah kepulauan yang kaya akan rempah-rempah. Bangsa Spanyol, dengan tekad mencari dunia baru dan menguasai sumber daya alam, telah memulai perjalanan panjang melintasi lautan.

Setelah berlayar melalui Filipina dan melewati Kalimantan Utara, armada Spanyol tiba di Tidore, salah satu pulau di Maluku. Masyarakat Tidore menyambut kedatangan mereka dengan baik. Namun, situasi berubah ketika mereka menyadari bahwa Portugis telah lebih dahulu sampai di Tidore.

Kehadiran Spanyol menimbulkan ketegangan dengan Portugis. Keduanya bersaing untuk menguasai wilayah ini. Akhirnya, melalui perjanjian saragosa yang telah disepakati, Spanyol harus meninggalkan Tidore. Mereka tidak dapat mempertahankan kehadiran mereka di pulau ini.

Bangsa Belanda

Ilustrasi kapal Belanda yang digunakan menuju Indonesia pada masa penjajahan

Pada akhir abad ke-16, orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara. Namun, masa penjajahan Belanda tidak langsung dimulai pada saat itu. Proses penjajahan oleh bangsa Belanda merupakan perjalanan yang lambat, bertahap, dan berlangsung selama beberapa abad sebelum mencapai batas-batas wilayah Indonesia seperti yang ada sekarang.

Pada 27 Juni 1596, empat kapal dagang Belanda yang di pimpin oleh Cornelis de Houtman memasuki Pelabuhan Banten. Kedatangan mereka bertujuan untuk berdagang, tetapi seiring waktu, mereka mulai mengincar kekayaan alam Indonesia. Belanda menjajah Indonesia selama lebih dari 350 tahun.

Belanda pun membentuk Persatuan Dagang Hindia Timu yang dalam bahasa Belanda disebut Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC merupakan perusahaan dagang Belanda, yang memainkan peran sentral dalam penjajahan di Indonesia. Mereka memonopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah ini, terutama pada abad ke-17. Belanda juga memberikan h-hak monopoli isitmewa kepada VOC, di antaranya yaitu:

  1. Menjadi wakil sah pemerintah Belanda di Asia.
  2. Mencetak uang dan memungut pajak.
  3. Membuat perjanjian, menyatakan perang, dan mengadakan perdamaian dengan raja-raja.
  4. Membuat senjata dan memiliki angkatan perang sendiri.
  5. Menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
  6. Membuat pengadilan sendiri.

Kebijakan-kebijakan VOC yang merugikan rakyat Indonesia, di antaranya yaitu:

  1. Mewajibkan rakyat menanam tanaman tertentu dan menjualnya ke VOC dengan harga yang sudah ditentukan.
  2. Membatasi kelebihan produksi tanaman agar harga tidak turun.
  3. Menentukan luas wilayah dan jumlah tanaman rempah-rempah.
  4. Mewajibkan kerajaan-kerajaan menyerahkan upeti kepada VOC setiap tahun.
  5. Memberlakukan dua jenis pajak.
  6. Memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Bangsa Inggris

Thomas Stanford Raffles

Awal masuknya bangsa Inggris ke Indonesia adalah pada abad ke-17, ketika mereka sudah berpartisipasi dalam perdagangan di daerah India. Di India Timur, para pedagang Inggris telah mendirikan kongsi dagang yang bernama East India Company. Penjajahan Inggris di Indonesia terjadi setelah serangkaian perubahan politik di Eropa yang berkaitan dengan Perang Napoleon.

Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung selama 5 tahun, dari tahun 1811 hingga 1816. Pada 4 Agustus 1811, 60 kapal Inggris muncul di pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda. Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.

Tokoh penting dalam penjajahan Inggris di Indonesia adalah Sir Thomas Stamford Raffles. Raffles dikenal karena pendiriannya terhadap kota modern Singapura dan penelitiannya tentang flora, fauna, dan budaya Jawa. Raffles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia dan memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas.

Dampak positif dari penjajahan Inggris di Indonesia antara lain diperkenalkannya sistem sewa tanah, perkebunan di Jawa terus berkembang, penghapusan sejumlah kebijakan Belanda yang sangat menyengsarakan rakyat, dan penerapan sistem perdagangan bebas. Sedangkan dampak negatifnya antara lain monopoli oleh penjajah menyebabkan terjadinya situasi yang tidak sehat dalam perdagangan, timbul persaingan tidak sehat karena pengusaha pribumi dengan modal kecil kalah bersaing dengan pedagang besar, dan beban pajak sistem sewa tanah sangat memberatkan dan membuat rakyat semakin miskin.

Pak Guru Badrus
Pak Guru Badrus Seorang lulusan fakultas keguruan dan sekarang aktif mengajar di sekolah dasar.

Posting Komentar untuk "PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA"