FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK BANGSA ASING DATANG KE INDONESIA

Latar belakang kedatangan Bangsa Asing ke Indonesia

Faktor pendorong bangsa asing datang ke Indonesia

Faktor pendorong bangsa asing datang ke Indonesia yang pertama yaitu Zaman Renaisans atau zaman pencerahan. Zaman Renaisans atau zaman pencerahan di Eropa dimulai dari abad ke-14 sampai abad ke-17. Zaman ini menandai Perkembangan ilmu pengetahuan baru di bidang sains, geografis, dan teknologi maritim. Perkembangan ilmu pengetahuan memudahkan bangsa asing melakukan penjelajahan samudra

Kedua Semangat mewujudkan misi Gold, Glory, Gospel (3G). Gold berarti emas yang artinya ambisi untuk mencari kekayaan bagi bangsa Eropa di dunia baru. Glory artinya mencari kemuliaan dalam bidang sosial dan politik. Salah satu caranya adalah penaklukan wilayah baru Gospel adalah misi untuk menyebarkan agama nasrani ke dunia baru.

Ketiga yaitu Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki Otoman pada tahun 1453. Setelah konstantinopel direbut, akses bangsa Eropa untuk memperoleh rempah-rempah menjadi mahal dan sulit. Oleh sebab itu bangsa Eropa berusaha mencari daerah baru penghasil rempah-rempah.

Info grafis faktor pendorong bangsa asing datang ke Indonesia

Faktor penarik bangsa asing datang ke Indonesia

Sedangkan faktor penarik bangsa asing datang ke Indonesia yang pertama yaitu ada kekayaan alam di wilayah Indonesia, seperti rempah-rempah. Saat itu, rempah-rempah merupakan barang dagangan yang sangat berharga dan mahal harganya. Oleh sebab itu bangsa Eropa menjadikan Indonesia sebagai daerah taklukan saat menemukan sumber rempah-rempah.

Kedua letak wilayah Indonesia yang strategis menyebabkan Indonesia berada di jalur perdagangan internasional. Banyak kapal asing lewat dan singgah di wilayah Indonesia. Rakyat dan kerajaan di Indonesia sangat ramah menyambut kedatangan bangsa asing. Keramahan ini membuat bangsa asing beranggapan bahwa bangsa Indonesia mudah dikuasai.

Ketiga kurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Pada masa lalu wilayah Indonesia masih disebut sebagai Nusantara. Nusantara terdiri dari banyak kerajaan yang masih bercorak kedaerahan. Kondisi ini menyebabkan bangsa asing mudah mengadu domba antara satu daerah dengan daerah lain. Perpecahan antar daerah menguntungkan bagi penjajah untuk dapat menguasai Indonesia.