DASAR-DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV)

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah salah satu cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi melalui berbagai media yang dapat berupa gambar, tatanan huruf, video, media interaktif, dan media visual lainnya agar gagasan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, lebih menarik, atau sesuai dengan kebutuhan lainnya ketika diterima oleh penerima pesan.

DKV adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna dan layout (tata letak/perwajahan). Dengan demikian gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.

Sebelum dikenal dengan sebutan Desain Komunikasi Visual (DKV), bidang ini disebut sebagai desain grafis. Namun, seiring perkembangan zaman, jangkauan istilah desain grafis yang hanya berorientasi pada gambar dianggap semakin kurang relevan, menimbang semakin beragamnya media yang digunakan pada bidangnya, seperti billboard video, website, media interaktif, dll. Istilah DKV muncul ketika desain grafis semakin intensif bersentuhan dengan teknologi digital.

Desain komunikasi visual juga diartikan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual

  1. Garis (Line). 
  2. Bentuk (Shape). 
  3. Warna (Color). 
  4. Ruang (Space). 
  5. Format.  
  6. Ilustrasi. 
  7. Tipografi. 
  8. Tekstur (Texture). 
Dalam desain komunikasi visual, garis berperan sebagai penghubung antara titik-titik yang berbeda, yang dapat berwujud garis lurus atau lengkung. Selain garis bentuk juga merupakan aspek penting yang mencakup diameter, tinggi, dan lebar, dan dapat muncul dalam berbagai wujud seperti gambar, simbol, atau objek. Adapun warna digunakan sebagai pelengkap dalam desain dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pikiran serta perasaan seseorang. Sedangkan ruang, merupakan area kosong atau negatif, berfungsi untuk menciptakan ilusi kedalaman, menonjolkan elemen tertentu, atau meningkatkan keterbacaan.

Unsur berikutnya yaitu format desain. Format desain mengacu pada ukuran dan orientasi keseluruhan, yang mempengaruhi penataan elemen lain dan cara pesan disampaikan. Sedangkan ilustrasi merupakan karya seni yang bisa berupa gambar manual atau digital, yang berfungsi sebagai penerang atau penghias untuk memperjelas atau memperkuat makna dari teks atau cerita. Adapun tipografi adalah seni merancang huruf dan tata letaknya, dengan tujuan menciptakan kesan tertentu dan kenyamanan membaca. Terakhir, tekstur mengacu pada tampilan atau rasa permukaan objek, sering digunakan dalam desain grafis untuk menambah kedalaman atau realisme.

Prinsip-prinsip Desain Komunikasi Visual

  1. Kesederhanaan (Simplicity)
  2. Kejelasan (Clarity)
  3. Keseimbangan (Balance)
  4. Kesatuan (Unity)
  5. Penekanan (Emphasis)
  6. Irama (Rhythm)
  7. Proporsi (Proportion)
  8. Perspektif
  9. Gerakan (Movement)

Prinsip Kesederhanaan dalam desain mengarah pada penciptaan karya yang menarik dengan pesan yang disampaikan secara jelas. Sebagai contoh, dalam pemilihan font, disarankan untuk menggunakan tidak lebih dari 2-3 jenis font dalam satu desain. Kejelasan menekankan pentingnya desain yang mudah dipahami dan tidak membingungkan penonton. Keseimbangan dicapai dengan mendistribusikan elemen visual secara merata di seluruh bidang desain, sedangkan Kesatuan mengacu pada kerjasama elemen-elemen desain untuk membentuk sebuah keseluruhan yang koheren.

Penekanan digunakan untuk menyoroti elemen atau bagian tertentu dalam desain agar lebih menonjol. Irama diciptakan melalui pengulangan elemen visual, dan Proporsi berkaitan dengan ukuran relatif serta skala elemen-elemen desain. Perspektif digunakan untuk menciptakan ilusi kedalaman dan ruang, dan Gerakan membantu mengarahkan pandangan penonton melalui desain, memberikan arah dan alur visual.

Tahapan Perancangan Layout dalam Desain Komunikasi Visual

Tahapan pertama dalam perancangan layout yaitu membuat miniatur layout. Miniatur layout atau thumbnail sketch adalah tahapan awal dalam perancangan untuk menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Thumbnail sketch adalah sketsa yang sangat cepat dalam ukuran yang lebih kecil (thumbnail) yang membantu perancang merencanakan dan memvisualisasikan karya seni akhir mereka. Sketsa ini biasanya dibuat dengan sangat cepat dan tanpa banyak detail, baik secara manual maupun digital.

Tahap kedua membuat layout kasar. Layout kasar adalah pembesaran dari layout miniatur, hal ini dilakukan untuk percobaan dengan membuat beberapa rancangan untuk pengadaan revisi ataupun perubahan yang nantinya akan menjadi rancangan akhir menyerupai desain yang sesungguhnya. Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

Dan tahap yang terakhir yaitu membuat tata letak komprehensif. Tata letak komprehensif atau comp adalah tata letak halaman dari desain yang diusulkan seperti yang awalnya disajikan oleh perancang kepada klien, menunjukkan posisi relatif teks dan ilustrasi sebelum konten akhir dari elemen tersebut telah diputuskan. Comp berfungsi sebagai rancangan tata letak akhir, dan (jika disetujui) digunakan sebagai panduan untuk perubahan desain lebih lanjut dan, pada akhirnya, produksi.


Pak Guru Badrus
Pak Guru Badrus Seorang lulusan fakultas keguruan dan sekarang aktif mengajar di sekolah dasar.

Posting Komentar untuk "DASAR-DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV)"