BAB 1 Pertemuan Ke-2
CP: Peserta didik mampu
memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu
kesatuan yang utuh
Materi Pelajaran: Memahami Hubungan Antar Nilai dalam Pancasila
Pertemuan Ke-2
Judul Pembelajaran :
"Kesatuan Nilai dalam Pancasila"
Kelas :
SD Kelas 5
Waktu :
2 jam pelajaran
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat merenungkan dan memahami bagaimana
setiap nilai dalam Pancasila saling terkait dan mendukung satu sama lain.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1.
Pengantar (15 menit)
·
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan gambaran singkat tentang
Pancasila dan pentingnya lima nilai dalam Pancasila.
·
Guru menanyakan kepada siswa apakah mereka tahu nilai-nilai tersebut dan
bagaimana nilai-nilai itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Cerita Interaktif (20 menit)
·
Guru membacakan cerita singkat tentang seorang anak yang mengalami situasi
di mana beberapa nilai Pancasila terlibat.
·
Siswa diminta untuk mendengarkan cerita dengan baik dan mencatat bagaimana
setiap nilai berperan dalam cerita tersebut.
3.
Diskusi Nilai-Nilai (15 menit)
·
Siswa berkumpul dalam kelompok kecil.
·
Setiap kelompok diberikan lembar kerja yang berisi pertanyaan tentang
nilai-nilai dalam cerita dan bagaimana nilai-nilai tersebut saling terkait.
·
Kelompok-kelompok diminta untuk berdiskusi dan menulis jawaban mereka.
4.
Presentasi Kelompok (20 menit)
·
Setiap kelompok mempresentasikan temuan dan pemahaman mereka tentang
bagaimana nilai-nilai saling mendukung dalam cerita.
·
Guru memberikan umpan balik dan melibatkan seluruh kelas dalam diskusi
singkat tentang bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam situasi
lain.
5.
Aktivitas Kreatif (25 menit)
·
Siswa bekerja secara individu atau berpasangan.
·
Setiap siswa atau pasangan siswa diberikan tugas untuk membuat poster atau
gambar yang menggambarkan hubungan antara nilai-nilai dalam Pancasila.
·
Mereka juga diminta untuk menulis beberapa kalimat tentang bagaimana
nilai-nilai tersebut mendukung satu sama lain.
6.
Presentasi dan Refleksi (15 menit)
·
Siswa mempresentasikan hasil karya mereka kepada seluruh kelas.
·
Setelah presentasi, siswa diajak untuk merenungkan bagaimana setiap nilai
dalam Pancasila mempengaruhi kehidupan mereka secara positif.
7.
Penutup (10 menit)
·
Guru mengingatkan siswa tentang pentingnya memahami dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
·
Siswa diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang pembelajaran hari
ini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MATERI PELAJARAN
GAMBARAN SINGKAT
TENTANG PANCASILA DAN
PENTINGNYA LIMA NILAI
DALAM PANCASILA
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Kata "Pancasila" berasal dari bahasa
Sanskerta yang berarti "lima prinsip dasar". Pancasila mencerminkan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia. Kelima nilai dalam Pancasila memiliki arti penting
dalam membentuk masyarakat yang adil, harmonis, dan berbudaya.
Kelima nilai dalam Pancasila adalah:
Ketuhanan Yang Maha Esa: Ini adalah pengakuan terhadap keberadaan Tuhan
sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini mengajarkan tentang kepercayaan,
kerendahan hati, dan menghormati berbagai agama yang ada di Indonesia.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Ini berkaitan dengan penghormatan
terhadap martabat dan hak asasi setiap individu. Nilai ini mendorong kita untuk
bersikap adil, sopan, dan menghargai perbedaan dalam masyarakat.
Persatuan Indonesia: Nilai ini menggarisbawahi pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, meskipun memiliki keragaman suku, budaya, dan agama.
Ini menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama dan hidup dalam kebersamaan.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini menekankan pentingnya demokrasi dalam
mengambil keputusan. Keputusan diambil melalui musyawarah dan perwakilan rakyat
untuk mencapai tujuan bersama.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai ini menegaskan
pentingnya pemerataan hak dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ini mencerminkan semangat untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan di antara
semua warga negara.
Kelima nilai ini membentuk dasar moral dan etika dalam kehidupan
sehari-hari, memandu tindakan kita dalam membangun hubungan yang baik dengan
sesama, alam, dan Tuhan. Pancasila dan nilai-nilainya adalah landasan kokoh
bagi Indonesia sebagai negara yang beranekaragam dan inklusif, serta
mengajarkan pentingnya kerja sama dan keadilan dalam mencapai tujuan bersama.
CERITA SINGKAT
TENTANG SEORANG ANAK YANG
MENGALAMI SITUASI DI
MANA BEBERAPA NILAI PANCASILA TERLIBA
Judul: "Rizky dan Kebaikan Hati"
Rizky adalah seorang anak laki-laki yang berusia
11 tahun. Suatu hari, ketika ia pulang sekolah, ia melihat seorang nenek tua
berjalan dengan susah payah di pinggir jalan. Nenek itu tampak lelah dan
kesulitan membawa barang belanjaannya. Tanpa ragu, Rizky mendekat dan
menawarkan bantuannya.
Nenek itu tersenyum dan menerima tawaran bantuan
Rizky. Rizky mengambil barang belanjaan nenek itu dan membantunya menyeberang
jalan dengan aman. Ketika mereka tiba di rumah nenek itu, Rizky juga membantu
menata barang-barang belanjaan di rumah nenek.
Saat sedang berbicara dengan nenek, Rizky
mengetahui bahwa nenek itu tinggal sendirian dan jarang ada yang membantunya.
Nenek itu merasa sangat bersyukur atas bantuan Rizky dan bertanya tentang
keluarganya. Rizky menceritakan tentang orangtuanya, adik-adiknya, dan
bagaimana mereka selalu membantu satu sama lain.
Nenek itu terkesan mendengar cerita Rizky dan
berkata, "Kamu adalah contoh nyata dari persatuan Indonesia, Nak. Meskipun
kita berbeda usia dan latar belakang, kamu dengan tulus membantu aku. Itu
adalah nilai persatuan dalam Pancasila."
Rizky tersenyum dan berkata, "Nenek, mama dan
papa selalu mengajarkan kami untuk saling membantu dan menghormati sesama. Itu
adalah nilai-nilai yang penting dalam kehidupan kita."
Saat hendak pulang, nenek itu memberikan Rizky
beberapa buah apel sebagai ucapan terima kasih. Rizky menerima dengan senang
hati dan mengucapkan terima kasih kepada nenek itu. Ia pulang dengan perasaan
bahagia dan merasa bahwa tindakannya telah menggambarkan nilai-nilai Pancasila,
seperti persatuan, kemanusiaan yang adil, dan gotong royong.
Dalam cerita ini, Rizky mengalami situasi di mana nilai-nilai Pancasila
terlibat secara langsung. Ia menunjukkan persatuan dengan membantu nenek yang
berbeda usia, menunjukkan kemanusiaan yang adil dengan berbagi waktu dan tenaga
untuk membantu yang membutuhkan, serta melibatkan nilai gotong royong dalam
membantu nenek tersebut.
Lembar Kerja:
Nilai-Nilai dalam Cerita "Rizky dan Kebaikan Hati"
Nama:
______________________ Kelas: ____________________
Bacalah cerita
"Rizky dan Kebaikan Hati" dengan seksama, lalu jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1.
Nilai Persatuan:
a.
Apa yang dilakukan Rizky untuk membantu nenek itu?
b.
Bagaimana tindakan Rizky menggambarkan nilai persatuan dalam Pancasila?
2.
Nilai Kemanusiaan yang Adil:
a.
Mengapa Rizky merasa perlu untuk membantu nenek itu?
b.
Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Rizky tentang pentingnya
kemanusiaan yang adil?
3.
Nilai Gotong Royong:
a.
Apa yang dilakukan Rizky setelah membantu nenek itu menyeberang jalan?
b.
Bagaimana tindakan Rizky dalam membantu nenek itu mencerminkan nilai gotong
royong?
4.
Pertanyaan Refleksi:
a.
Bagaimana pendapatmu tentang tindakan Rizky dalam cerita ini?
b.
Apa yang dapat kita pelajari dari cerita ini tentang bagaimana nilai-nilai
Pancasila dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?
5.
Hubungan Antar Nilai:
a.
Bagaimana nilai persatuan, kemanusiaan yang adil, dan gotong royong saling
terkait dalam tindakan Rizky?
b.
Bagaimana tindakan Rizky menggambarkan hubungan yang harmonis antara
nilai-nilai tersebut?
Contoh Poster: "Kesatuan Nilai dalam Pancasila"
Gambar Utama:
Di tengah poster terdapat lingkaran besar yang mewakili Pancasila. Di dalam
lingkaran tersebut terdapat lima bagian yang masing-masing berwarna dan
melambangkan lima nilai dalam Pancasila. Di setiap bagian terdapat kata kunci
yang menggambarkan nilai tersebut, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa",
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", "Persatuan Indonesia",
"Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan", dan "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia".
Hubungan Antar Nilai:
Dari bagian "Ketuhanan Yang Maha Esa" terdapat panah yang
mengarah ke bagian "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", menggambarkan
bahwa iman kepada Tuhan membimbing kita untuk bersikap adil dan beradab
terhadap sesama manusia.
Dari bagian "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" terdapat panah
yang mengarah ke bagian "Persatuan Indonesia", menunjukkan bahwa
sikap adil dan beradab dapat memperkuat persatuan dalam masyarakat yang
beragam.
Dari bagian "Persatuan Indonesia" terdapat panah yang mengarah ke
bagian "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan", menunjukkan bahwa persatuan masyarakat
merupakan dasar dari kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.
Dari bagian "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan" terdapat panah yang mengarah ke bagian
"Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia", menggambarkan bahwa
melalui musyawarah dan perwakilan, kita mencapai tujuan keadilan sosial.
Dari bagian "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
terdapat panah yang kembali ke bagian "Ketuhanan Yang Maha Esa", mengingatkan
bahwa keadilan sosial adalah wujud nyata dari iman kepada Tuhan.
Pesan:
Poster ini mengilustrasikan bagaimana kelima nilai dalam Pancasila saling
terkait dan membentuk kesatuan yang harmonis. Setiap nilai mendukung dan
memperkuat nilai lainnya, menciptakan fondasi yang kokoh bagi masyarakat
Indonesia yang inklusif, adil, dan berkeadilan.
Goresan Tangan Anak:
Pada bagian bawah poster, terdapat gambar tangan anak-anak yang saling
berpegangan tangan, melambangkan semangat gotong royong dan persatuan dalam
menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah
beberapa contoh bagaimana nilai-nilai dalam Pancasila saling
mendukung satu sama lain:
- Ketuhanan Yang Maha Esa mendukung Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dengan mengajarkan kita untuk memperlakukan semua manusia dengan hormat dan keadilan, karena setiap individu adalah ciptaan Tuhan.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memperkuat Persatuan Indonesia dengan mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan dan memperlakukan semua orang secara adil, sehingga masyarakat dapat hidup bersatu meskipun beragam.
- Persatuan Indonesia membangun dasar bagi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dengan menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana semua warga negara memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mendorong implementasi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dengan memastikan bahwa keputusan yang diambil melalui musyawarah memperhatikan kesejahteraan semua lapisan masyarakat.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi refleksi dari Ketuhanan Yang Maha Esa, karena upaya menciptakan keadilan sosial adalah bentuk pengabdian kepada Tuhan melalui perhatian terhadap kebutuhan semua warga negara.
- Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan panduan moral bagi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengingatkan kita bahwa mengedepankan kesejahteraan bersama adalah tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi landasan bagi Persatuan Indonesia, karena sikap adil dan beradab akan membantu membangun hubungan yang harmonis antara anggota masyarakat dari berbagai latar belakang.
- Persatuan Indonesia memperkuat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dengan menciptakan suasana yang memungkinkan untuk berdialog dan berdiskusi secara terbuka dalam mengambil keputusan penting.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mendorong penerapan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dengan memastikan bahwa keputusan yang diambil melalui perwakilan mencerminkan kepentingan dan kesejahteraan semua warga negara.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mendorong Ketuhanan Yang Maha Esa dengan mendorong tindakan nyata untuk membantu sesama dan menjalankan nilai-nilai kemanusiaan yang diinspirasi oleh keyakinan kepada Tuhan.
Berikut ini adalah beberapa contoh konkret yang mengilustrasikan
bagaimana nilai-nilai dalam Pancasila bekerja bersama dalam berbagai
situasi:
1. Situasi: Penggalangan Dana untuk Anak-anak Panti
Asuhan
Nilai-nilai yang terlibat: Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, Gotong Royong, Persatuan Indonesia
Contoh: Sebuah komunitas sekolah mengadakan
penggalangan dana untuk anak-anak di panti asuhan. Mereka bekerja sama dengan
saling membantu dalam mengumpulkan sumbangan dari masyarakat luas. Tindakan ini
tidak hanya mencerminkan sikap adil dan beradab terhadap sesama, tetapi juga
memperkuat persatuan dalam masyarakat dengan mengajak semua orang untuk
berpartisipasi.
2. Situasi: Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan Sekolah
Nilai-nilai yang terlibat: Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Contoh: Di sebuah sekolah, siswa dan guru
mengadakan musyawarah untuk memilih tema acara sekolah. Dalam musyawarah
tersebut, semua anggota berhak mengemukakan pendapatnya dan melalui diskusi
bersama mereka mencapai keputusan yang disetujui oleh mayoritas. Tindakan ini
mencerminkan nilai persatuan dan prinsip demokrasi dalam pengambilan keputusan.
3.
Situasi: Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Nilai-nilai yang terlibat: Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Contoh: Siswa-siswa sebuah sekolah bekerja sama
membersihkan lingkungan sekolah dan mengumpulkan sampah plastik. Kemudian
mereka mendaur ulang sampah tersebut dan menjualnya untuk mengumpulkan dana
bagi anak-anak di daerah terpencil yang kurang beruntung. Tindakan ini tidak
hanya menunjukkan sikap adil terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan
keadilan sosial dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
4.
Situasi: Peringatan Hari Kemerdekaan
Nilai-nilai yang terlibat: Persatuan Indonesia,
Ketuhanan Yang Maha Esa
Contoh: Dalam merayakan Hari Kemerdekaan
Indonesia, masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan agama mengikuti
upacara bendera bersama. Mereka bersatu untuk merayakan semangat persatuan dan
kesatuan. Tindakan ini mencerminkan nilai persatuan dan menghormati ketuhanan
dalam kerangka yang inklusif.
5.
Situasi: Membantu Tetangga dalam Kesusahan
Nilai-nilai yang terlibat: Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Gotong Royong, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Contoh: Seorang tetangga mengalami kesulitan
keuangan dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetangga lainnya datang
bersama untuk membantunya dengan memberikan bantuan makanan, uang, dan dukungan
emosional. Tindakan ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong, sikap adil
terhadap sesama, dan semangat keadilan sosial.
Posting Komentar untuk "BAB 1 Pertemuan Ke-2"